Merancang Pertunjukan Teater Kreatif
Hal penting yang tidak boleh dilupakan sebelum membuat pertunjukan teater kreatif adalah membuat rancangan pertunjukan dan melaksanakannya sesuai jadwal yang telah disepakati oleh semua yang terlibat. Rancangan pertunjukan teater kreatif meliputi hal berikut :
1. Menentukan Tema
Tema pertunjukan teater kreatif dapat kamu tentukan bersama teman-teman serta guru pembimbing seni teater yang bersangkutan,dan melalui kesepakatan bersama. Tema pertunjukan misalnya: Pertemuan Barat dengan Timur (pertunjukan teater yang memadukan teater tradisi dengan teater Barat).
2. Tujuan Pertunjukan
Pertunjukan teater biasanya memiliki beberapa tujuan berikut ini.
a. Melatih berorganisasi dan bekerja sama dengan teman yang lain.
b. Melatih kemandirian.
c. Mengenalkan kepada masyarakat hasil prestasi yang telah kamu raih di bidang seni teater.
d. Menunjukkan kepada masyarakat hasil berlatih serta pembelajaran mengenai teater.
e. Memberi hiburan kepada masyarakat di sekitar sekolah.
3. Pembagian Peran Sesuai Tema
Selanjutnya menentukan peran sesuai dengan kemampuan dan kesepakatan bersama. Misalnya ditentukan siapa yang akan menjadi sutradara, pemain, tim artistik, tim produksi (panitia) yang akan menangani pertunjukan, manajer panggung, dan sebagainya. Misalnya yang tertarik dengan seni musik didaulat untuk menjadi pengiring (pemusik) pertunjukan; yang tertarik pada seni rupa ditempatkan dalam tim artistik (penata rias, penata panggung, maupun penata busana); yang
tertarik pada manajemen pertunjukan diberi kepercayaan untuk menangani produksi pertunjukan; dan sebagainya.
4. Merencanakan Pelaksanaan Kegiatan Perencanaan pelaksanaan kegiatan meliputi hal-hal berikut.
a. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan di luar jam pelajaran atau setelah jam pelajaran.
Kegiatan meliputi latihan dan pertunjukan teater.
b. Personil Kegiatan
Seluruh kegiatan dilaksanakan oleh semua siswa dan dibimbing oleh guru yang bersangkutan.
c. Penanggung Jawab
Kegiatan dipimpin oleh siswa yang berpengalaman atau yang mampu, berbakat, dan berminat untuk menjadi penanggung jawab dan dipandu oleh guru karya seni teater.
d. Objek Kegiatan
Objek kegiatan adalah pertunjukan teater Nusantara hasil karya siswa dengan melibatkan seluruh unsur dan komponen teater Nusantara yang dipilih.
e. Sumber Dana
Untuk mencukupi seluruh keperluan pergelaran, perlu diupayakan sumber dana kegiatan yang dapat diperoleh dari bantuan sekolah, bantuan suka rela dari siswa, donatur dari masyarakat, bantuan dari OSIS,dan sebagainya. Sumber dana juga dapat diperoleh dari pihak sponsor yang tertarik untuk membiayai pemenatasan.
f. Bahan Pelengkap
Bantuan dari pihak luar sekolah, misalnya pergelaran disutradarai oleh sutradara dari luar sekolah
B. Menerapkan Prinsip Kerja Sama dalam Berteater
Teater adalah proses menambah kebaikan, kemampuan, keahlian,kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, dan sebagainya. Maka salah satunya adalah sebagai proses belajar untuk bekerja sama. Pelaksanaannya bisa diterapkankan dalam latihan dan setelah latihan oleh seluruh personil
yang terlibat.Setiap personil memiliki peran dalam pertunjukan. Betapa pun kecilnya peranan personil tersebut, namun jika ia tidak melaksanakan tugas yang menjadi kewajibannya, maka pertunjukan akan berjalan kacau. Seluruh personil juga diharapkan memiliki energi dan kreativitas yang tinggi selama proses dan saat pertunjukan teater. Oleh karena itu, setiap personil yang
terlibat diharapkan dapat bekerja sama yang erat dan memiliki satu jalinan batin. Untuk persiapan pertunjukan teater kreatif yang melibatkan berbagai jenis dan bentuk teater dibutuhkan kerja sama erat antara tim artistik dan tim produksi.
1. Tim Artistik
Tim artistik bertugas menciptakan karya seni pertunjukan sesuai tema yang telah ditentukan. Pertunjukan tersebut diharapkan kaya dengan ide-ide kreatif dan sesuai bidang keahlian masing-masing personil. Tim artistik dipimpin oleh seorang pimpinan artistik yang biasanya dipegang oleh sutradara. Dialah penentu kebijakan keseluruhan artistik yang akan ditampilkan dalam pertunjukan teater. Tim artistik terdiri atas sutradara, asisten sutradara (kalau diperlukan), para pemain,
serta personil artistik yang terlibat dalam pertunjukan. Dalam melakukan tugasnya, sutradara dibantu asisten sutradara maupun manajer panggung Kerja sama tim artistik dilakukan saat latihan hingga pertunjukan berlangsung. Pada saat latihan bisa dilakukan pada setiap materi latihan,meliputi hal berikut.
a. Kerja sama antarpemain, misalnya saling mengingatkan jika lawan main lupa dialog dan blocking yang harus dilakukannya.
b. Kerja sama antarpersonil yang tergabung dalam tim penataan musik. Misalnya saling berusaha menciptakan harmonisasi musik dan suara yang tepat untuk membangun suasana pertunjukan, serta
memainkan alat musik secara tepat dan jangan saling mendahului maupun memiliki keinginan untuk menonjol
c. Kerja sama antara pemain dengan pemusik dan penata cahaya,misalnya akting pemain akan lebih meyakinkan jika didukung oleh kepiawaian penata suara dan penata cahaya dalam menciptakan
suara maupun cahaya yang diciptakan. Sebagai contoh, seorang pemain memerankan tokoh di medan peperangan yang sedang berlangsung sengit, dia akan berakting dengan banyak bertiarap
dan merunduk. Akting pemain akan lebih meyakinkan jika disertai suara tembakan, bom, maupun desingan peluru disertai kilatan cahaya yang menunjukkan jatuhnya bom, dan sebagainya.
d. Kerja sama antara penata busana dan penata cahaya. Misalnya jika penata busana akan memasukkan warna busana, dia akan membicarakannya dengan penata cahaya berkaitan dengan warna cahaya yang akan digunakannya. Penata busana akan memperhitungkan efek warna-warna cahaya terhadap warna busana yang akan dipakainya. Demikian pula penata cahaya akan mempertimbangkan warna filter yang akan digunakannya berkaitan dengan warna busana. Jangan
sampai warna filter yang digunakannya melemahkan warna busana yang akan dikenakan
oleh pemain.
LONG LIFE EDUCATION
Rabu, 05 Februari 2014
Jumat, 31 Januari 2014
NASKAH DRAMA
Penculikan
Di sebuah rumah mewah dengan perabotan yang
mahal, tampak dari ruang keluarga seorang pembantu yang tengah memasak di
dapur. Tiba – tiba telepon berdering (kring…kring…). Dia langsung bergegas ke
ruang tengah untuk mengangkat telepon sambil memegang ulekan di tangannya.
Bi’ Siti :
(Mengangkat telepon) Halo…
Penculik : Apa benar ini
kediaman Ibu Kiki?
Bi’ Siti : Ya,
benar. Ini siapa ya?
Penculik : Saya penculik.
Bi’ Siti :
Oh…tunggu sebentar ya! Bu ada telepon dari penculik! Eh…tunggu
idulu, yang nelpon
tadi…penculik…??? (Pingsan seketika)
Ibu Kiki : (Datang menghampiri
Bi’ Siti) Ada apa sih Bi’? Ya ampun Bi’! Kok itidur disini sih?! (Sambil menutup gagang telepon)
(Tiba – tiba telepon berdering (kring…kring…). Ibu Kiki langsung duduk dan
mengangkat ulekan. Ia mengira ulekan itu adalah telepon)
Ibu Kiki : (Mengangkat ulekan)
Halo…halo…Aduh maaf ya, suaranya kurang ijelas
nih…(Melihat ulekan yang dipegangnya) Oh iya salah… i(Kemudian mengangkat gagang telepon) Halo…
Penculik : Ini dengan Ibu
Kiki?
Ibu Kiki : Ya dengan saya
sendiri. Ini siapa ya?
Penculik : Saya penculik!
Ibu Kiki : Pe…pe…penculik?!
Penculiki: Ya, saya sudah berhasil menculik anak ibu. Kalau
ingin anak ibu kembali, ibu harus
membayar uang tebusan sebesar Rp 1 Milyar!
Ibu Kiki : Apa! 1 Milyar?!
Penculik : Ya! Dan ingat,
jangan laporkan hal ini pada polisi!
Ibu Kiki : I…iya…ya…ya…Dimana
saya memberikan uang tebusan itu?
Penculiki: Di rumah kosong, Gg. Sukabangkrut. Saya tunggu
sampai jam 03.00 sore. (Menutup telepon)
Bi’ Siti :i(Tiba – tiba siuman) Laporin aja ke polisi bu! 1
Milyar itu kan banyak bu!
Ibu Kiki : Lho? Kok kamu
dengar sih? Kamu tidur atau nguping?
Bi’ Siti : Mmm…dua
– duanya bu…(Sambil menggaruk kepala) Tapi, pokok – nya laporin aja deh bu!
Ibu Kiki : Mmm…gimana ya? Ya
udah deh…(Menelepon polisi) Halo, ini Kantor Polisi? (Terdiam sejenak)Tolong
saya bu! Anak saya diculik. (Terdiam sejenak) Saya Ibu Kiki. Rumah saya di Jl.
Sukasepi no. 4. Ya, Terima kasih ya bu. (Menutup telepon)
(Beberapa saat kemudian, Ibu Kiki sudah berada di depan rumah kosong yang
dimaksud si penculik, bersama 2 orang polisi)
Polisi I : Ibu masuk dulu, kami akan mengawasi dari sini.
Polisi II: Ya. Kami akan mengintai dari sini. Jadi ibu nggak perlu
khawatir.
Ibu Kiki : Iya…iya…( Masuk ke dalam rumah kosong itu).
(Kemudian si penculik itu keluar sambil membawa anak Ibu Kiki yang
diculiknya)
Penculik : Anda Ibu Kiki?
Ibu Kiki : Iya benar, saya Ibu Kiki.
Penculik : Anda membawa uang tebusannya?
Ibu Kiki : Ya, saya membawanya. Kembalikan anak saya!
Penculik : Enak aja! Duitnya dulu dong! Baru anaknya saya kembalikan.
Ibu Kiki : Nih! (Menyerahkan
kantong plastik yang dibawanya pada penculik)
Penculik : Ini isinya duit?!
Ibu Kiki : Ya iyalah…dah tau nanya!
Penculik : Nggak bermodal
banget sih! Pake koper kek! Mana isinya duit receh lagi! (Sambil menggoyang –
goyangkan kantong plastik itu).
Ibu Kiki : Eh! Emang beli
koper nggak pake’ duit apa?! Lagian kan yang penting isinya duit!
Penculik : Huh, ya udah deh
nggak apa – apa. (Membuka kantong plastik itu) Hmm…niat banget nih ibu – ibu
ngasih gue duit…(Bicara dalam hati).
Ibu Kiki : Ya iyalah…secara
gitu loh…orang kaya…(Bicara dalam hati).
Penculik : Nih! Anak ibu saya
kembalikan! (Sambil mendorong Dian, anak Ibu Kiki ke arah Ibu Kiki).
Dian
: Mama! (Sambil memeluk Ibu Kiki).
Ibu Kiki : Ya ampun Dian! Mama
khawatir banget sama kamu sayang! Eh, ini dibuka dulu ya. (Sambil membuka
plastik yang menutupi kepala Dian) Ha…! Lho kok…anak saya jadi jelek kayak gini
sih, ini bukan anak saya!
Penculik : Lho?! Jadi ini
bukan anak ibu?
Ibu Kiki : Ya…kayaknya sih dia
emang anak saya, tapi dulu dia itu cantik. Nggak kayak gini! Ya udah deh, dia
saya ikhlasin aja buat kamu! (Sambil mendorong Dian ke arah penculik).
Penculik : Ogah ah! Anggap
saja anak ini adalah kenang –kenangan dari saya untuk ibu dan uang ini sebagai
kenang – kenangan dari ibu untuk saya. (Sambil mendorong Dian ke arah Ibu Kiki)
(Tiba – tiba saja polisi
muncul dengan mendobrak pintu)
Polisi I : Angkat
tangan! (Sambil menodongkan pisang).
Polisi II : Eh! Itu…(Sambil
menunjuk ke arah pisang itu).
Polisi I : Oh iya,
maaf!
Polisi II : Angkat tangan!
Penculik : Iya, dari tadi juga
dah angkat tangan kok!
Polisi I : Kalian
berdua ditangkap!
Ibu Kiki : Lho! Kok saya
juga ditangkap sih?! Kan yang nyulik anak saya itu dia! (Sambil menunjuk si
penculik) Saya ini kan ibunya! (Sambil menunjuk Dian)
Polisi II : Dia
ditangkap karena menculik anak ibu dan ibu ditangkap karena menolak anak ibu
sendiri.
Ibu Kiki : Apa?! Tapi
kan…
Polisi I :
Sudah! Menjelaskannya nanti saja di Kantor Polisi!
Akhirnya polisi membawa Ibu Kiki dan si penculik
ke Kantor Polisi. Sementara itu, Dian dipulangkan ke rumahnya.
Pesan moral dari cerita ini adalah: Jangan pernah menyia – nyiakan sesuatu
atau orang yang selama ini kita miliki.
Selesai
NASKAH DRAMA
‘’KABAYAN JANTEN BOYBAND’’
Lima taun baheula Kabayan jeung Iteung
meunang pagawean anu resikona kedah misahkeun manehna duaan.Sateuacan
eta,manehna dua’an ngikrarkeun janji satia.
Geus lima taun teh Kabayan balik ka
kampung tapina iteung mah henteu,kunaonnya?Kieu caritana
Kabayan :”Nyokap…!Nyokap…! Kabayan uih!yeuh mawa TV khusus
keur Nyokap.”(Gogorowokan bari lulumpatan)
Ambu :”Naon ari
maneh,Ambu disebat make-up,asal maneh nyahonya Kabayan,kieu-kieu teh Ambu pas
keur ngora tara make up-make upan da geus geulis Ambu mah,malah panggeulisna
sakampung.”
Kabayan :’Huuuu,si Ambu mah da mahiwal
wae lain make-up ambu,nyokap,hartina teh ema,meuni kitu ge teu apal.”
Ambu :”Ah maneh
mah Kabayan,di kampung siga kieu mah,mana nyaho basa anu kararitu,geuslah maneh
istirahat heula,buru hurungkeun TVna,ambu bade nongton Darso.”
Kabayan :”Heu si Ambu mah ari Kabayan
mawa anu dipikareseup Ambu,ngabageuran Kabayan.Geus ah Kabayan bade ka Nyi
Iteung heula.”
Ambu :”Nyi
Iteung?Yeuh Nyi Iteung mah can balik ti Jakarta.”
Kabayan :”Ma’enya Ambu,Nyi Iteung can
balik?”
Ambu
:”Bener,Ambu mah tara ngabohong,jig weh sampeurkeun ka imahna aya teu.”
Kabayan :”Ah nya tos weh,Kabayan rek
istirahat heula.”(Asup ka kamar sabari
cirambai cai panon)
Peutingna sobat Kabayan nyaeta Cenang jeung
Nanang datang ka imah siKabayan,nu alesana hayang tepang jeung si Kabayan
padahal mah ku sabab si Kabayan boga TV anyar,janteun manehna tiasa nonton TV
gratis di imah si Kabayan.
Cenang
:”Kabayan..!Kabayan..!.”
Nanang :”Kabayan…..!”
Ambu
:”Sabar-sabar.”(Sabari mukakeun panto)
Nanang :”Kabayana aya?”
Ambu :”Aya sok
weh lebet.”
Cenang Nanang:”asik.”(Sabari asup ka
imah Kabayan)
Cenang :”Hey Kabayan,gaya
lah ayeuna mah geus jadi juragan,boga TV gede,hayu urang nonton TV.”
Kabayan :”Ah,urang oge nyaho niat maneh
ka dieu,rek milu nonton TV.”
Nanang :”Ahhhh.Kabayan mah terang
wae niat abdi,hihihi..”
Kabayan :”Geuslah maraneh naronton
ditu,urang mah lieur.”
Cenang :”Eh…eh Kabayan,naha
eta teh asa siga….,Iteungnya ?’’(Sabari
nunjuk-nunjuk ka TV)
Nanang :”Mana ? oh enya eta mah
si Iteung ,tapi naha beda pisan,beuki geulis geuningan.”
Kabayan :”Mana? mana? Oh beneur
geuningan eta Nyi Iteung,naha ngarana janten Syahlacin?”
Nanang :”Ah..maneh mah
Kabayan,yeuh nya lamun geus jadi artis mah atuh ngarana kudu alus,maenya sok
Iteung?Ganti ku anu leuwih keren.”
Cenang :”Bener tah
Kabayan,Iteung tos ganti ngarana mereun.”
Kabayan :”Oh…he’euh nya bener.Kumaha
atuhnya carana supaya urang tiasa nyusul Nyi Iteung?”(Sabari nyepengan tarang)
Kabayan keur bingung mikiran kumaha carana supaya
manehna bias nyusul si Iteung ka Jakarta.Pas tiluannana keur malikir,aya hiji
iklan di TV nu sakirana tiasa nulungan maranehna.Iklan naon eta,hayu urang
tinggal.
Reporter Risis:”Abdi,reporter Risis,nyaeta reporter Ripuh jeung
Eksis.Aranjeun
hoyong jadi artis? Hoyong terkenal di saluruh jagat raya? Hayu urang ngiringan
audisi Boyband di Jakarta,di jamin araranjeun pasti terkenal.Hayu enggal-enggal
ngiringan.” (Sabari manehna kaluar tina layar
TV sareng ngabagikeun formulir ka Kabayan)
Kabayan
:”Wah,kabeneran pisan aya audisi jadi Boyband.Cenang! Nanang! Hayu urang ka
Jakarta ambeh tiasa patepang jeung si Nyi Iteung,satuju?”
Nanang
:”Asyik,jadi artis.”
Cenang
:”Heu maneh mah (Sabari ngagetok tarang
si Nanang).Demi nulungan sobat, kuring satuju.”
Isukana
Kabayan, Cenang, sareng Nanang teh pamit ka Jakarta .Tos nepi di Jakarta
tiluana teh langsung ngadatangan tempat audisi Boyband.Ambu anu teu sabar bade
ningali anakna tampil di TV diuk di harepeu TV.
Ambu
:”Aduh,aduh mana si Kabayan teh,ceunah rek audisi naha teu aya-aya? Tah,gening
aya oge si Kabayan teh ,Ambu bade ningali ah.” (Sabari ningali TV)
Komentator
:”Sok,perkenalkeun heula saha aranjeun.”
Kabayan
:”Perkenalkeun wasta abdi David.”
Nanang
:”Wasta abdi Kevin.”
Cenang
:(Nyepeng tarang sabari bingung mikirkeun
ngaran)”Nami abdi Cecep.”
Kabayan
:”Aduh,maneh mah nya,ngaran urang jeung si Nanang teh geus alus-alus,David
jeung Kevin,eh ari maneh cecep.Pamaeh dasar…”(Sabari ngajitak tarang si Cenang)
Cenang
:”Enya atuh kuring teh lieur,anu aya di otak kuring teh ngan ngaran cecep hungkul.”
Nanang
:”Geus welah teu nanaon, nu penting mah urang tiasa ngiluan audisi.”
Cenang
:”Tah,beneur ceuk si Nanang teh.”
Komentator
:”Oke,sok atuh tampilkeun penampilan aranjeun.”
Pas Kabayan
,Cenang ,jeung Nanang rek nampilkeun bakatna sora Kabaya Ujug-ujug serek. Ambu
teh langsung mere jahe ka si Kabayan,si Komentator bingungeun, anjeun sadaya ge
pasti bingung, hayu urang tinggal adegana.
Kabayan
:”Uhuk-Uhuk-Uhuk.”
Ambu
:”Jahe jang, jahe,jahe.”
Kabayan
:”Naon Ambu ?”(Sabari kaluar ti layar TV)
Ambu
:”Ieu jahe,jahe sok atuh emam heula jahena.”(Sabari mere jahe ka Kabayan)
Kabayan
:”Enya-Enya abdi emam jahena,nuhunnya Ambu nuhun.”(sabari asup deui ka layar TV)
Ambu
:”Enya sami-sami.”
Cenang
:”Kabayan,buru atuh dahar jahena engke bisi komentatorna ngamuk.”
Komentator
:”Hehh!!! (Sabari nenggeul meja)
Nanang
:”Tuh pan bener ceuk si Cenang.”(Sabari
ngaharewos ka ceuli si Kabayan)
Komentator
:”Buru,arek nampilkeun moal,hararese kitu oge.”
Hotts
:”Nuhun bu!!!”(Sabari ngabentuk formasi)
Sanggeus
audisina rengse,komentator nangtukeun saha pamenangna.Teu di sangka-sangka
Kabayan, Cenang,jeung Nanang teh jantenanu meunang janten Boyband terkenal,anu
ngarana Boyband Hotts.Kabayan Akhirna patepang jeung Syahlacin dina hiji acara.
Reporter
:”Kunaon nami anjeun Syahlacin?”
Iteung
:”Kusabab saya alay cin..”
Reporter
:”Kumaha tanggepan anjeun ka Boyband Hotts anu pendatang anyar tapina tiasa
naek daun?”
Iteung
;”OMG menurut abdi mah nya.abdi tiada tandinganana.”
Reporter
:”Anjeun yakin?”
Iteung
:”Insya allahnya abdi mah yakin sesuatu pisan.”
Ujug-ujug Kabayan jeung
sobatna datang tuluy nanya ka Syahlacin.
Kabayan
:”Iteung…Iteung anjeun teh Nyi Iteung pan?”
Iteung
:”Aduh anjeun sahanya abdi mah Syahlacin.”
Nanang
:”Astaghfirulohnya.!’’
Iteung
:”Eh eta mah cirri kahas kuring,tong di turutan.”
Nanang
:”Keun welah.”
Kabayan
:”Iteung…bener ieu mah iteung,ah kang Kabayan mah pasti apal Iteung rek
ngagentos ngaran naon ge !”
Iteung
:”Tong sok kenal atuh ieh meuni kampungan pisan!”
Cenang
:”Ari maneh Iteung sombonglah ayeuna mah geus jadi artis teh,nepika kabogoh ge
poho.”
Iteung
:”Hey,kamu tong loba omong,Syahlacin teh artis anu kasohor,maenya boga kabogoh
siga saha eta Kabayan,geuslah urang rek indit heula ka acara lain heula.”(Sabari malingkeun sirah)
Pas dina acara eta
Iteung teh papanggih jeung si Ayanti, teras manehna duaan teh pa’adu
omongeun,ku sabab Iteung datangna telat.
Ayanti
:”Ehem,ehem aya anu kabeurangan yeuh.”(Sabari
ngadelekan Syahlacin)
Iteung
:”Enya urang telat kunaon kitu?”
Ayanti
:”Uhh..ceunah artis terkenal,eh geningan datangna kabeurangan,cangor maneh
mah.”
Iteung
:”Heh,dangukeunnya urang teh telat lain pamalesan,tapi kusabab ti acara anu
lain heula,you now?”
Ayant
:”Enya,enya,enya.Up to you lah!”(Sabari
ninggalkeun iteung)
Iteung
:”Huuuuh,dasar jalma gelo.!”
Isukannana, Hotts teh
keur latihan sareng koreograferna,tapi Kabayan teu bener latihanana kusabab
mikiran si Iteung wae, jabaning koreografer na teh super galak.
Koreografer
:”Hiji,dua,tilu mulai.”
Hotts
:(Latihan nari-nari,tapina si Kabayan
henteu bener)
Koreografer
:”David,ari maneh kunaon meuni teu bener wae titadi.” (Sabari neggeul suku si Kabayan make mistar)
Kabayan
:”Hampura bu korek.”
Cenang
:”Koreografer lain korek.”
Nanang
:”Tumben maneh pinter.”
Koreografer
:”Ah,geuslah, sok mulai deui latihanana, buruu !”(Sabari ngangkat mistar)
Hotts
:”Enya bu..(Sabari mulai deui latihana)
Pas tos rengse
latihana,Kabayan patepang jeung si Ayanti.
Ayanti
:”Eh David ti mana ?”
Kabayan
:”Ti tempat latihan.”
Cenang
:”Adeuuyy,meuni David wae anu di tanya ari urang jeung si Nanang teu di tanya.”
Ayanti
:”Nya enya atuh sanajan nanyana ka David hungkul teu nanaon atuh da sarua.”
Nanang
:”Ayanti,teu bareng jeung si Anangka ?”
Ayanti
:”Teu ah da tos putus jeung si eta mah,ayeuna mah kuring jomblo.”
Cenang
:”Asiiiiiik,aya kasempatan keur kuring atuh…!,henteu heureuy ketang.”(Sabari seserian)
Kabayan
:”Eh…geus atuh ah, hayu urang balik, cape yeuh”
Nanang
:”Tah..he’euh bener, hayu atuh.”
Kabayan
:”Ti payun nya neng Ayanti.”
Ayanti
:”Enya.”(Sabari seuri isin)
Ti saprak Ayanti
panggih jeung si Kabayan , Ayanti teh langsung bogoh ka si kabayan.Teras Ayanti
the ngadeukeutan wae si Kabayan, Syahlacin teh cemburu.Kumaha lanjutan caritana
urang tinggal adegan ieunya.
Reporter
:”Ayanti,david.”(Sabari ngungudag Ayanti)
Ayanti
:”Punteunnya aya urusa naon?”
Reporter
:”Abdi si Reporter Risis Ripuh jeung Eksis,ngomong-ngomong Ceunah Ayanti jeung
David the nuju caketnanya?”
Ayanti
:”Hmmm.”
Kabayan
:”Henteu abdi jeung Ayanti mah rencang cakeut hungkul .”
Ujug-ujug Syahlacin
datang.
Iteung
:”Bener,Ayanti jeung David teh ngan rerencangan hungkul.!”
Ayanti
:”Naon Syahlacin pipilueun wae ? Nya salah maneh oge teu narima david ti
baheula.”
Kabayan
:”Geus-geus tong ribut, Ayanti ku abdi anteurkeun uih urang nunggu di
mobilnya.”
Saentos si Kabayan
angkat Ayanti megat Iteung teras ngabisikeun hiji hal.
Ayanti
:”Heh syahlacin kadieu.”(Sabari narik
leungeun si Iteung)
Iteung
:”Ihh tong narik-narik leungeun syahlacin atuh. Oh My God aya naon sih? Meuni
siga aya sesuatunya.”
Ayanti
:”Hehehe,ayeuna David mah aya di leungeun kuring.”(Sabari seuri sinis)
Iteung
:”Mana si David ? eweuh di lengeun didinya..”
Ayanti
:”Heu maneh mah ongkoh artis terkenal,tapi anu kitu ge teu ngarti eta teh
paribahasa, maksadna teh si David keur dekeut ka urang, teu bogoh deui ka
maneh.”
Iteung
:”Heh tong sok nya janten jalma teh, rek kumaha oge David mah tetep bogoh ka
Syahlacin salami-lamina, tos nya abdi pan artis terkenal, jool sibuk kudu indit
deui ka acara salanjutna.
Sanggeus kajadian eta
teh Kabayan langsung nelepon Syahlacin dina telepon teh Kabayan ngomel-ngomel
ka Syahlacin.
Iteung
:”Halo..aya naon Kabayan ?Tumben nelpon ka urang?”
Kabayan
:”Ai maneh teh kunaon? Ngomel-ngomel ka Ayanti? Cemburunya?” (Raray kapedean)
Iteung
:”astagfirulohnya meuni ge’er pisan maneh the,keur naon urang cemburu ka ayanti
pan urang jeung ayanti geulisan urang.”(Raray
narsis)
Kabayan
:”Ikh,meni so pisan.”(Sabari nutup
telepon)
Sanggeus Kabayan nutup
telepon Syahlacin teh nyadar lamun manehna teh masih bogoh ka Kabayan.Teras
isukana Syahlacin boga inisiatif nyemperkeun Kabayan sabari rek menta maaf.
Syahlacin
:”Punteun Kabayan…”(Suara anu lembut)
Kabayan
:”Aya naon?”(Raray sarius)
Iteung
:”Urang rek menta maaf nya ka maneh,enya urang jujur yeuh,urang sabenerna bogoh
keneh ka maneh.”
Kabayan
:”Hmmm,bener eta teh,ahh maneh mah ngabohong.”
Iteung
:”Bener,da urang teh sabenerna Iteung punteun urang teu ngaku,kusabab Iteung
isin ka infotaiment,punteun nya Kabayan.”
Kabayan
:”Tah ieu kakara iteung anu kang Kabayan kenal.Teras rencana Iteung bade naon
ka dieu?”
Iteung
:”Iteung mutuskeun rek ngiring kang Kabayan ka Kampung.”
Di tukangeun
manehna aya Ayanti anu ngadangukeun manehna dua’an ngawengkong.Ayanti ngarasa
sedih teras mutuskeun angkat ka luar kota.
Ayanti
:”Aww.”(Sabari nabrak Cenang)
Nanang
:”Ari maneh nakunaon nabrak kuring,tuh pan buuk kuring acak-acakan.”
Ayanti
:”Ah,awas maneh banci.”(Sabari
ninggalkeun Cenang jeung Nanang)
Cenang
:”Ihh,meuni kaktus pisan.”
Nanang
:”Salah ari maneh lain kaktus,ketus kuya..!”
Cenang
:”Oh enya-enya.”
Isukna,Iteung ngiring
mulang ka desa teu puguh jeung si kabayan,Kabayan,Iteung jeung sobat-sobatna mutuskeun
ninggalkeun dunia hiburan.Akhirna mah kahirupan di desa balik deui siga
baheula.
ITEUNG SARENG KABAYAN TEH HIRUP BAHAGIA
“TAMAT’’
Langganan:
Postingan (Atom)